Hati-hati! Modus Penipuan Biaya Akademik oleh Oknum Tidak Bertanggung Jawab. Sasaran Penipuan Orang Tua/ Wali Taruna/i STTKD.

Pada tanggal 22 Agustus 2021, pihak PTB STTKD yakni Bapak Nur Makkie Perdana Kusuma memberikan konfirmasi beredarnya Surat Edaran HOAX atas nama beliau. Berikut contoh SE hoaks yang beredar tersebut.

Modus Penipuan ini khususnya ditargetkan untuk Orang Tua/ Wali Taruna/i angkatan 2020, yang mungkin saja sebab pandemi dianggap pelaku sebagai peluang akibat belum maksimalnya pemahaman kehidupan kampus Taruna/i di STTKD. Sebelum Pandemi Covid-19, Taruna/i di kampus biasanya mengandalkan papan pengumuman dan aktif bertanya secara langsung kepada staf prodi untuk konfirmasi lebih lanjut. Namun dengan kondisi Kuliah Daring saat ini, media informasi dan pengumuman resmi dari Prodi dan Kampus ternyata masih belum maksimal menggapai semua Taruna/i yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, Prodi D4 MTU memberikan akses laman pengumuman “Pusat Informasi dan Pengumuman Resmi dari Prodi D4 MTU STTKD” untuk meminimalisir kejadian serupa dan bertambahnya jumlah korban. Diharapkan juga Taruna/i dan Orang tua/ Wali selalu mengikuti saluran informasi tersebut untuk mengetahui perkembangan kegiatan akademik dan non akademik Taruna/i D4 MTU STTKD.

Prodi D4 MTU STTKD Yogyakarta Peduli Pencegahan Penyebaran Covid-19

Dosen dan Staf Prodi D4 MTU STTKD Yogyakarta Peduli Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Desa Perengdawe, Kabupaten Sleman, DIY

Selama masa Pandemi Covid-19, sering terjadi kejenuhan dalam pelaksanaan program kemasyarakatan desa untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu Dosen dan staf D4 MTU STTKD Yogyakarta ikut serta dalam usaha pencegahan penularan COVID-19 di Desa Perengdawe, Kelurahan Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Kegiatan ini dilakukan sekaligus dalam rangka melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, untuk membantu dan mendukung warga Desa Perengdawe agar tetap optimis dalam menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 yang sudah berlangsung cukup lama.

Pada saat kunjungan, kelompok pengabdian Dosen D4 MTU melaksanakan penyuluhan singkat dengan menjaga protokol kesehatan untuk mengingatkan pentingnya pencegahan penyebaran covid-19, serta berpartisipasi dalam program penyemprotan disinfektan. Selain berpartisipasi dalam program penyemprotan disinfektan di sekitar pemukiman Desa Perengdawe, kelompok pengabdian Dosen D4 MTU juga membantu pengadaan bahan berupa disinfektan yang dapat digunakan secara rutin setiap seminggu atau dua minggu sekali.

Kelompok Pengabdian Dosen D4 MTU juga membantu dalam pengadaan wastafel portabel untuk di tempatkan di beberapa titik akses masuk dan keluar desa. Sehingga upaya pencegahan tidak hanya didukung untuk lingkungan sekitar desa, tetapi juga untuk personal warga desa dan pendatang.

Dengan berlangsungnya kegiatan partisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 tersebut, diharapkan warga desa dapat tetap semangat dan optimis dalam meghadapi masa Pandemi Covid-19.

Akreditasi terbaru D4 Manajemen Transportasi Udara 2021 – 2026

Alhamdulillah Puji syukur pada Tuhan YME, Program Studi D4-Manajemen Transportasi Udara STTKD Yogyakarta telah mendapatkan hasil Akreditasi “B” Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) RI. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Terima kasih kepada semua Pihak kampus, Dosen, dan Taruna/i yang terlibat. Semoga Kedepannya dapat menghasilkan lulusan Alumni Taruna/i yang dapat mengharumkan Bangsa dan Negara. Aamiin.

Silahkan download sertifikat akreditasi D4 MTU disini.

Kunjungan Bandara, Memberi Pemahaman Lebih bagi Taruna-taruni

Dalam mempelajari sesuatu kita tidak bisa hanya mengandalkan teori semata. Sering kali kita harus terjun kelapangan dan melakukan praktik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas. Hal inilah yang dilakukan taruna-taruni prodi D4 Manajemen Trasnportasi Udara ( D4 MTU). Mereka melakukan kunjungan bandara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh tentang dunia penerbangan khususnya tentang kebandarudaraan.

Kegiatan ini merupakan salah satu praktik dari mata kuliah Sistem Transportasi Udara, disini mereka diberikan pengenalan yang lebih tentang kebandarudaraan.

Sebelum melakukan  kegiatan tersebut, para taruna taruni akan berkumpul di hanggar baru. Kemudian para taruna taruni berangkat ke Bandar Udara Adi Sutjipto dengan menggunakan bus STTKD. Bandar Udara Adi Sutjipto dipilih karena bandar udara tersebut merupakan bandar udara internasional yang jaraknya dekat dengan kampus. Hal ini akan memudahkan para taruna-taruni tentunya.

Sesampainya di sana, taruna taruni dibimbing menuju area check in yang bertujuan untuk mempelajari sistem check in bandara. Mereka diberikan materi tentang alat dan barang apa saja yang tidak diperbolehkan untuk dibawa ke dalam sebuah penerbangan seperti pisau, gunting, brasso dan beberapa cairan yang keras maupun yang mengandung logam berbahaya.

Kemudian para taruna taruni dibimbing menuju area dimana mereka bisa melihat langsung dan mempelajari beberapa tugas petugas bandara yang sibuk disekitar Aerodome. Mereka dapat mengamati mobil angkut penumpang, Portable Water Truck, Container Loader, Container Transporter  dan lain-lain serta para marshaller yang sedang berkerja.

Para taruna taruni mendapat pengalaman untuk menaiki mobil angkut penumpang, dimana mereka juga bisa memerhatikan apa yang terjadi disekitar pesawat, bagaimana arus penumpang yang bersiap untuk memasuki pesawat  serta melihat bagaimana pesawat melakukan take-off dan landing. Selama berjalannya proses kegiatan visitasi, para taruna taruni dipandu oleh tim dari PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Adi Sutjipto.

 

 

Buat Robot yang Bantu Tugas Manusia

Dikutip dari “Radar Jogja” – Aisyah Afnan mengaku baru menyukai dunia robotik sejak Desember tahun lalu. Bermula dari melihat kegiatan robotik kakaknya. Hingga akhirnya dia ikut dalam kegiatan robotik di sekolahnya.

Meski tergolong newbie, siswi SMA Negeri 5 Semarang itu rutin mengikuti lomba-lomba robotik. Termasuk mengikuti Lomba Robotic bertema Ailerone (Aviation Line Tracer Robotic Competition) 2019 tingkat Nasional, yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Jogja, Minggu (28/4).

“Sudah tiga kali, tapi ini yang paling berat. Apalagi pas ada tanjakan 20 sentimeter tingginya itu kayak tinggi banget dan kesusahan, kalau sebelumnya itu cuman panggung gitu gak ada yang runcing seperti track ini,” katanya.

Selain Aisyah, lomba robotik itu diikuti sebanyak 40 Tim gabungan dari peserta siswa sisiwi SMA/SMK sederajat dari berbagai daerah. Menurut koordinator lomba, Dhiani Dyahjatmayanti, ajang ini merupakan pengembangan ide kreativitas dan mengasah kemampuan dibidang teknologi. Ajang ini pun guna mendukung implementasi revolusi industri 4.0.

Dia mengatakan sesuai dengan tema tersebut dimana menyongsong serba digitalisasi dan robotik, selain itu juga dalam rangka menciptakan SDM yang unggul dengan menciptakan robot untuk mempermudah dalam segala bentuk kegiatan manusia, “Harus siap untuk menghadapi persaingan global dan berdampingan bekerja dengan robot,” jelasnya.

Lomba robotik dengan konsep ini mengikuti satu kategori saja menggunakan robot jenis line follower yaitu robot yang mengikuti garis, “Jadi peserta harus memiliki jenis robot ini, karena robot akan mengikuti garis seusai dengan track robot line follower oleh panitia,” tambah Dhiani.

Robotnya sendiri dikatakan Dhiani dipersiapkan dari para peserta yang terdiri dari kontingen Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogja ini sebelum digunakan untuk Lomba. Dengan melalui tahap babak penyisihan dan final, akan dipilih empat pemenang. (cr15/pra/zl)

Source : RadarJogja

Penyuluhan Bidang Kedirgantaraan di Saman Bantul Oleh Dosen STTKD

Sebagai bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat untuk mewujudkan Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, diselenggarakan kegiatan penyuluhan bidang kedirgantaran dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat Kampung Dirgantara pada Bulan Agustus s.d September 2018. Kegiatan ini melibatkan masyarakat Pedukuhan Saman yaitu para pemuda-pemudi pelajar SMA/K dan mahasiswa di Pedukuhan Saman. Berdasarkan hasil survey sebelum pelaksanaan pengabdian, kebanyakan pelajar SMA/K dan mahasiswa di Pedukuhan Saman belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai kedirgantaraan atau penerbangan. STTKD sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dalam bidang penerbangan dan berlokasi di Pedukuhan Saman ingin berperan dalam meningkatkan pengetahuan para pemuda-pemudi di Pedukuhan Saman. Oleh karena itu, dosen-dosen STTKD melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan mengenai dunia kedirgantaraan dan penerbangan. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen STTKD antara lain Sri Sutarwati, S.H., M.Hum., Vidyana Mandrawaty, S.E., M.M., Indriyana Mandraeny, S.Sos., M.M., Nanik Rianandita Sari, S.S., M.A., Suprapti, S.H., M.Hum., Fauzia Fahmi Yuniarti Nasution, S.Pd., M.A., Irwina Meilani, S.Sos., M.A. dan Yune Andryani Pinem, S.S., M.A.

Selama kegiatan berlangsung terlihat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan hasil antara lain meningkatnya pengetahuan dan pemahaman pelajar SMA/K dan mahasiswa Pedukuhan Saman mengenai kedirgantaraan atau penerbangan. Kemudian, peserta menginginkan ada kegiatan penyuluhan kembali untuk menambah pengetahuan yang lebih luas lagi kaitannya dengan dunia penerbangan atau kedirgantaraan.

Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Souvernir Bandara NYIA Di Desa Ngentakrejo Kulon Progo

Pembangunan Bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta secara tidak langung berdampak bagi masyarakat di sekitarnya, salah satunya adalah kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan lendah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat di dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah pada saat ini belum siap menghadapi dampak pembangunan Bandara NYIA, terutama dalam hal ekonomi. Dengan demikian masyarakat di Desa Ngentakrejo belum menyiapkan apa-apa yang akan dilakukan untuk kemajuan daerah. Oleh karena itu Dosen STTKD mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan souvenir berupa tas dengan tema bandara dan pesawat terbang, serta memberikan semangat dan motivasi bagi Kelompok Dasawisma Desa Ngentakrejo dalam memajukan desanya melalui pembuatan kerajinan tangan.

Kegiatan ini melibatkan dosen dan karyawan STTKD yaitu Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Yayu Sri Rahayu, S.Kom., M.Kom, Wawan Riyanta, S.Pd., M.T., dan Siti Nurnafiah, S.Tr.Ikom. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli 2018. Manfaat dari pengabdian ini adalah memberikan stimulus dan motivasi bagi masyarakat kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo untuk mampu mengembangkan potensi masyarakat secara mandiri, terutama taraf ekonomi keluarga serta membuka pola pikir kewirausahaan yang berkelanjutan bagi masyarakat Ngentakrejo.

Selama kegiatan berlangsung, peserta dari kelompok dasawisma sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan ini peserta dibekali keterampilan pembuatan tas dan peserta berhasil membuat tas secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini akan berlanjut dengan memberikan pelatihan teknik pemasaran dan pembuatan blog untuk pemasaran produk.

Dosen STTKD Memberikan Pelatihan Manajemen Usaha Kepada Warga Saman Sewon Bantul

Sebagai bagian dari kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Sewon, Bantul, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha kepada para ibu-ibu Pedukuhan Saman yang memiliki usaha kecil. Banyak pelaku usaha kecil yang mengelola usahanya tanpa memiliki dasar pengetahuan maupun ketrampilan mengenai manajemen usaha dan manajemen keuangan yang baik. Tidak jarang usaha hanya dijalankan dengan mengandalkan insting dan pengalaman saja. Aspek-aspek manajemen usaha yang meliputi perencanaan usaha, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian usaha menjadi sesuatu yang jarang diperhatikan. Oleh karena itu, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha agar para ibu-ibu di Pedukuhan Saman dapat mengelola usaha kecilnya lebih baik.

Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari bidang ekonomi, akuntansi dan manajemen, yaitu You She Melly Anne Dharasta, S.E., M.M., Esti Nur Wakhidah, S.Pd., M.M., Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A., Aditya Dewantari, S.Pd., M.Pd., Septiyani Putri Astutik, S.E., M.Si., Kuncoro Sejati, S.T., M.A.B., dan Desiana Rachmawati, S.E., M.M. Adapun materi yang diberikan meliputi administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Agustus s.d Oktober 2018. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tutorial dan diskusi dimana ibu-ibu Pedukuhan Saman diberikan materi mengenai administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran, serta latihan kasus. Kemudian selama kurang lebih satu bulan para ibu-ibu diminta untuk mempraktekkan hasil pembelajaran dari pelatihan yang telah diberikan pada usaha kecilnya masing-masing. Kemudian, para dosen STTKD melakukan monitoring dan evaluasi dari hasil praktek yang telah dilakukan. Hasilnya beberapa ibu-ibu mulai memahami bagaimana melakukan pembukuan dan kontrol hasil usahanya.

Dalam kegiatan ini terlihat antusiasme peserta ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman sehingga kegiatan berjalan lancar dan efektif. Diharapkan ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman dapat terus mempraktekkan manajemen usaha yang baik.

Dosen STTKD Bina Pengusaha Souvenir di Desa Donorejo Purworejo

Selama bulan Agustus s.d November 2018, P3M STTKD menugaskan beberapa dosen untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing – Purworejo. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini masyarakat membutuhkan peran dari para dosen yang tentunya mempunyai pemikiran yang baru dan lebih terdepan dari masyarakat pada umumnya, sehingga kegiatan ini bertujuan membantu membuka pola pikir dari masyarakat khususnya para pemuda yang lebih maju dan terdepan. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan para dosen STTKD dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Donorejo khususnya kaum muda. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari berbagai bidang meliputi teknik, aeronautika, ilmu komputer, manajemen, dan pariwisata. Dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., Yayu Sri Rahayu, S.Si., M.Cs., Eka Prayudhista, S.E., M.M., Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Agris Setiawan, S.Pd.T., M.Eng., Kartika Fajar Nieamah, M.Sc., Fryda Fatmayati, S.T., M.Kom., Farah Putri Wenang Lusianingrum, S.Pd., M.Sc., Zenita Kurniasari, S.E., M.M., Yuniar Istiyani, S.IP., M.Sc., dan Maria Valeria R., S.E., M.M. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dosen juga dibantu oleh karyawan STTKD yaitu Eni Setiowati, S.Sos. dan Hendriana Helda Pratama.

Pengusaha souvenir yang diberi pembinaan adalah Agus Supardi dengan nama usaha Success Creative, dimana baru merintis usaha souvenir dengan bahan dasar limbah kayu. Selain pengusaha souvenir, pembinaan juga diberikan kepada para pemuda di Desa Donorejo. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo. Adapun materi yang diajarkan adalah teori kewirausahaan, ketrampilan pembuatan souvenir bandara NYIA, pelatihan pemasaran sekaligus pembuatan blog untuk memasarkan produk kerajinan kayu mereka baik secara nasional maupun internasional. Tiap-tiap materi disusun dan disampaikan dengan mudah, sehingga peserta pelatihan dapat mudah memahami dan mempraktekkannya.

Sepanjang kegiatan berlangsung tidak terdapat kendala yang berarti baik bagi dosen maupun bagi peserta pelatihan dalam mempelajari konsep-konsep yang dapat menunjang kewirausahaan mereka. Para dosen menargetkan pada akhir kegiatan para peserta pelatihan telah mampu mengoperasikan Blog dan mengembangkan promosi produk mereka dan menjadi pelaku usaha yang lebih percaya diri dengan produk yang mereka hasilkan. Karena program ini adalah program yang sustainable maka akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.